Rabu, 30 April 2014
"Kamu adalah mutiara ibu, nak. Jangan sampai kamu menjadi sampah masyarakat."
Ibu, saat ini aku sudah mulai dewasa. Mengerti apa yang harus aku lakukan selayaknya seorang anak kepada orang tua. Lebih menyayangi dan mengasihi mu, bu. Aku bukan seperti yang ibu lihat dulu, aah yang sering membuat air matamu jatuh membasahi pipimu yang seharusnya kau tampakkan senyuman. Alhamdulillah, Allah sadarkan aku untuk pelan-pelan berubah, merubah semua hal yang ada pada diriku. Memperbaiki yang buruk, memperindah akhlaq, meningkatkan iman, menambah semangat jiwa untuk terus maju, dan yang lebih dahsyat adalah menjadi anak yang sholehah dan berbakti kepadmu, Bu.
Bertekad untuk menjadi anak yang bisa membanggakan dan membahagiakanmu adalah sebuah penyemangat hidupku. Dunia dan akhirat, bu. Tidaklah pantas aku mendurhakaimu, tidaklah pantas aku membentakmu, dan tidaklah pantas aku acuh tak acuh terhadapmu. Bukankah hidupku akan hancur-sehancur hancurnya jika aku memperlakukanmu seperti itu? Na'udzubillaah.. Ibu, saat ini mutiaramu sudah mulai dewasa. Sudah mengenal siapa dirinya, sudah mengetahui untuk apa ia hidup, dan apa perannya. Aku bersyukur karena Allah sudah memberiku seseorang yang bagaikan malaikat dalam hidupku, yang selalu mengerti, tempat curahan hati, dan selalu mengingatkanku akan kebaikan.
Aku teringat akan nasihatmu ini, nasihat yang diringi air mata pengaharpan yang sangat besar untuk mutiaramu ini.
"Ingat ya sayang, Ibu tidak peduli jika nilaimu dibawah teman-temanmu, jika intelektualmu lebih rendah dibandingkan dengan teman-temanmu. Ibu hanya berharap kamu jadi orang yang baik dan taat kepada Allah. Tuhan yang memilikimu, yang berhak memberikan karunia yang besar kepada orang-orang yang baik, beriman dan bertaqwa kepada-Nya." Aaah, sungguh beruntungnya aku memiliki ibu sepertimu, bu.
Ibu, banyak sekali nasihat yang telah kau berikan untuk mutiara-mutiaramu. Bukan hanya aku, tapi kakak dan adik. Kau mengajarkan kami banyak sekali pelajaran dari kehidupan ini. Aah banyak sekali. Arti kesederhanaan, arti kasih sayang, arti keharmonisan, dan arti hidup yang sebenarnya. Bukan hanya itu, perjuanganmu yang sangat besar untuk masa depan mutiara-mutiaramu adalah bentuk kasih sayang yang tak terhingga dan tak terdefinisikan. Tetesan keringatmu bukan menjadi penghalang untuk kebahagiaan anak-anakmu. Terimakasih bu, saat ini mutiaramu sudah mulai dewasa.
Yaa Allah, tiada tuhan selain Engkau, dzat yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Istiqamahkanlah aku dijalan-Mu, jalan yang lurus dan diridhai. Izinkanlah aku menjadi mutiara yang istimewa untuk kedua orang tuaku, jadikanlah aku bintang yang paling bersinar diantara banyak bintang. Syukran Yaa Allah.. Cintailah dan sayangilah kedua orang tuaku seperti mereka mencintai dan menyayangiku sewaktu aku masih didalam kandungan hingga saat ini.
Copyright ©
2025
Moonlight
| Powered by
Blogger
Design by
Flythemes
| Blogger Theme by
NewBloggerThemes.com
0 komentar :
Posting Komentar