Rabu, 08 Maret 2017
Bismillah..
Hidup adalah takdir yang mau tidak mau harus dihadapi. Di dunia ini terdapat banyak sekali warna kehidupan pada setiap manusia. Warna tersebut dapat kita lihat dari berbagai macam suku, budaya, agama, ras, dan lain-lain. Sehingga setiap orang punya warna tersendiri dalam hidupnya, dan itu yang menjadikan dunia ini terasa begitu banyak pengajaran kehidupan.
Dunia yang ada di muka bumi ini adalah sebuah alam kehidupan bagi setiap makhluk ciptaan-Nya, termasuk manusia. Baik dan buruknya kehidupan manusia di dunia ini tergantung bagaimana Ia menjalaninya, bagaimana Ia memikirkannya. Namun, penilaian baik dan buruk sebuah kehidupan perlu kita cari tahu makna sebenarnya dari sumber yang akurat, bukan pada manusia itu sendiri, melainkan pada yang Maha menciptakan kehidupan tersebut.
Allah, adalah dzat yang maha menciptakan kehidupan tersebut. Dia telah memberikan kepada kita sebuah pedoman hidup, yaitu Al-Quran. Makna baik dan buruknya sebuah kehidupan ada di dalamnya. Jika kita menjadikan Al-Quran dan Hadits sebagai rujukan utama dalam berkehidupan, maka Insya Allah kehidupan kita bernilai baik. Entah orang lain berkata apa, atau memandang sebelah mata, yang jelas kita sudah mengikuti yang seharusnya diikuti dan diteladani.
Selama menjalani kehidupan perkuliahan selama 2 tahun ini, banyak sekali pelajaran berharga yang saya dapat, hikmah-Nya sedikit demi sedikit bisa saya rasakan, tidak terlihat oleh mata kepala namun begitu indah dilihat oleh mata hati. Benar sekali, Allah selalu punya hal yang menakjubkan untuk kehidupan kita walau di awal kita sangat kecewa dengan ketetapan-Nya, namun kini kita merasakan nikmat yang lebih dari apa yang kita minta dahulu. Terkadang, ketika kita sudah pasrah dengan sesuatu dan tak memikirkannya lagi, tiba-tiba Allah memberi sesuatu itu. Alhamdulillah di semester 4 ini saya mendapat beasiswa dari dikti dimana jumlahnya 4x lipat dari uang saku saya selama sebulan. Astaghfirullah, saya memandang itu adalah sebuah ujian bagi diri saya, sebagai amanah yang harus dijaga. Allahu.. ampuni hamba yang masih seringkali lalai.
Pengajaran hidup bisa datang dari mana saja, bahkan dari kehidupan orang lain. Saya tidak melihat serentetan pencapaian luar biasa mereka, melainkan nilai dari proses untuk mencapai itu, keikhlasan dan kesabarannya pun menjadi nilai utama. Saya pun tidak melihat seberapa kaya, seberapa pintar, seberapa hebat talenta orang lain, melainkan bagaimana Ia berkehidupan, bagaimana hubungannya dengan Allah, bagaimana ibadahnya, bagaimana amal-amalnya untuk Allah. Di balik sebagian besar orang hebat di dunia ini, ternyata ada amal-amal yang ikhlas yang selalu mereka berikan untuk Allah. Dan merekalah yang selalu membuat saya cemburu. Allahu..
Pada akhirnya, kehidupan di dunia ini akan ada masanya untuk berakhir, segala pencapaian dunia tidak akan dibawa mati, melainkan amal-amal kita yang menentukan nasib baik atau buruk. Wallahi, kehidupan akhirat itu ada di depan mata. Nyata. Sedangkan dunia ini hanyalah tempat persinggahan, maka bersinggahlah dengan sebaik-baiknya dan sebenar-benarnya. Pikirkan dan jalankan saja apa-apa perintah-Nya, dan berusaha untuk selalu kembali ke jalan yang benar ketika kita sedang melenceng dari jalur-Nya. Saudaraku seiman, nasihatilah diri ini agar selalu istiqomah, gandeng tangan ini agar selalu berada di jalan-Nya, dan ajari lisan ini agar tak lelah mendakwahkan agama-Nya.
Barakallahu fiikum. Semoga Allah senantiasa menjaga hati, pikiran, dan lisan kita dari segala kemunkaran.
Tangerang, 9/3/17
Copyright ©
2025
Moonlight
| Powered by
Blogger
Design by
Flythemes
| Blogger Theme by
NewBloggerThemes.com
0 komentar :
Posting Komentar