Senin, 01 April 2013
"Rasulullah SAW mengumpamakan bahwa sifat titian itu adalah lebih tipis
daripada rambut dan lebih tajam daripada pedang." (H.R. Ahmad)
Lalu seperti apakah kelak umat manusia dapat melintasinya?
Perjalanan umat manusia di atas Sirathal Mustaqim dapat ditempuh dengan
bermacam-macam keadaan. Hal itu tercermin dari bagaimana mereka menghabiskan
semua waktunya saat hidup di dunia. Berikut adalah macam-macam golongan manusia
yang melintasinya :
- Ada golongan yang dapat melintasinya secepat kilat.
- Ada golongan yang dapat melintasinya seperti tiupan angin.
- Ada golongan yang dapat melintasinya seperti burung terbang.
- Ada golongan yang dapat melintasinya seperti kecepatan kuda lomba.
- Ada golongan yang dapat melintasinya secepat lelaki perkasa.
- Ada golongan yang dapat melintasinya secepat binatang peliharaan.
- Ada golongan yang dapat melintasinya dalam jangka waktu sehari semalam.
- Ada golongan yang dapat melintasinya dalam waktu selama satu bulan.
- Ada golongan yang dapat melintasinya selama bertahun-tahun.
- Ada golongan yang dapat melintasinya selama 25 ribu tahun.
- Ada golongan yang dapat melintasinya dengan tertatih-tatih.
- Ada golongan yang langsung terjatuh ke jurang api Neraka.
Rulullah SAW bersabda,"Dan diletakkan sebuah jembatan di atas Neraka
Jahannam, lalu aku dan ummatku menjadi orang pertama yang meniti di atasnya.
Para Rasul berdoa pada hari itu : ‘Ya Allah, selamatkan! Selamatkan! Di kanan
kirinya ada pengait-pengait seperti duri pohon Sa’dan. Pernahkah kalian melihat
duri pohon Sa’dan?"
Para sahabat menjawab,"Pernah, Ya Rasulullah."
Lalu Rasulullah SAW melanjutkan,"Sesungguhnya pengait itu seperti duri
pohon Sa’dan, namun hanya ALLAH yang tahu besarnya. Maka banyak ummat manusia
yang disambar dengan pengait itu sesuai dengan amal perbuatannya di
dunia." (H.R. Muslim)
"Suasana pada saat itu sangatlah mengerikan. Suara teriakan, raungan,
jeritan meminta tolong, tangisan, dan ketakutan terdengar dari pelbagai arah.
Lebih mengerikan suara gemuruh api neraka dari bawah sirath yang siap menelan
orang terjatuh ke dalamnya. Tidak henti-henti Rasulullah SAW dan Nabi-Nabi yang
lain termasuk juga malaikat berdoa untuk keselamatan manusia :
“Ya Allah, Selamatkan! selamatkan!"
"Ia (jembatan shirath) adalah sebuah jalan yang sangat licin. Dan kaki
sulit sekali berdiri di atasnya."(H.R. Muslim)
Sahabat Delima yang dirahmati Allah,
Sirath di akhirat ini adalah wujud hasil daripada titian (jalan) hidup yang
kita pilih selama tinggal di dunia. Buah dari segala apa yang telah kita
perbuat selama hidup di dunia. Barangsiapa yang selalu memilih di jalan Allah
dan bepegang teguh dengan syariat Islam, maka sirath di akhirat ini akan mudah
dilalui untuk sampai ke Surga.
Akan tetapi sebaliknya,
Jika kita jalani hidup penuh dengan kemaksiatan, maka bersiap-siaplah diterkam
api Neraka yang berkobar-kobar menyala di dalam Neraka.
Na'udzu billahi min dzalik.
Marilah sama-sama bertaubat sebelum terlambat,
Copyright ©
2025
Moonlight
| Powered by
Blogger
Design by
Flythemes
| Blogger Theme by
NewBloggerThemes.com
0 komentar :
Posting Komentar