Di tengah malamnya kota dan hiruk pikuk jalan raya. Aku seringkali menatap tajam pada langit, pohon-pohon dipinggiran, dan lampu-lampu kendaraan. Karena saat ini, senja menjadi penghujung aktivitasku diluar rumah. Dan malam, adalah sahabat perenunganku sepanjang perjalanan pulang.
Kadang aku berpikir, energiku banyak aku keluarkan untuk orang lain, dan aku tak punya waktu lapang untuk diriku sendiri. Hari-hari terasa begitu cepat, sedangkan mimpi yang amat ingin diwujudkan semakin terkikis oleh waktu dan kesibukan. Bukannya tak diluangkan, tapi tuntutan lain memaksa untuk menjadi bagian pertama yang dipikirkan.
Kadang hatiku merespon setiap perenungan itu, "Mungkin mimpimu terlalu duniawi, dan kamu hanya ingin pengakuan orang lain terhadap karyamu. Benahi dulu niatmu. Barangkali karena salahnya niatmu jalan itu terlihat sulit dan Allah tak ridha." Sambil menatap langit seringkali istighfar mengiringi. Niat itu harus diluruskan.
Saat ini, jika ingin melakukan sesuatu, bahkan hendak berniat, selalu bertanya lagi pada hati, apakah Allah ridha atau tidak, apakah tujuannya duniawi atau tidak, apakah bermanfaat untuk orang lain atau tidak. Jikalau ruhiy sedang tidak baik, maka pertanyaan-pertanyaan itu terlewat begitu saja, lupa bahwa Allah diatas segalanya. Kemudian, istighfar lagi.
Ah, setiap kita mampu memaksimalkan potensi diri, tapi jangan lupa tujuannya adalah untuk Allah dan kebermanfaatan. Tak apa jika dirimu menyukai sastra kemudian membuat novel yang berpesankan Al-Quran dan Sunnah.. biarkan saja itu menjadi caramu berdakwah dan Allah yang menilai. :)
Bismillah.. perbaiki niat, do something!
Saat ini, jika ingin melakukan sesuatu, bahkan hendak berniat, selalu bertanya lagi pada hati, apakah Allah ridha atau tidak, apakah tujuannya duniawi atau tidak, apakah bermanfaat untuk orang lain atau tidak. Jikalau ruhiy sedang tidak baik, maka pertanyaan-pertanyaan itu terlewat begitu saja, lupa bahwa Allah diatas segalanya. Kemudian, istighfar lagi.
Ah, setiap kita mampu memaksimalkan potensi diri, tapi jangan lupa tujuannya adalah untuk Allah dan kebermanfaatan. Tak apa jika dirimu menyukai sastra kemudian membuat novel yang berpesankan Al-Quran dan Sunnah.. biarkan saja itu menjadi caramu berdakwah dan Allah yang menilai. :)
Bismillah.. perbaiki niat, do something!